Aside

ARTIKEL

PERGERAKAN SEDIMEN PANTAI

FISIKA DASAR II

disusun Oleh:

Nama                   : Sufi Himawan

NRI                      : 111014010

Prodi                   : Fisika

Kelompok            : I (Satu)

Tanggal                         :

Acc dosen / asisten      :

 

 

 

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2012

PERGERAKAN SEDIMEN PANTAI

Didalam ilmu teknik pantai dikenal istilah pergerakan sedimen pantai atau transport sedimen pantai yang berasal dari istilah berbahasa Inggris: Coastal Sediment Transport ataupun Nearshore Sediment Transport. Bambang Triatmodjo (1999) menjelaskan bahwa definisi dari transpor sedimen pantai adalah gerakan sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya.

Di kawasan pantai terdapat dua arah transport sedimen. Yang pertama adalah pergerakan sedimen tegak lurus pantai (cross-shore transport) atau boleh juga disebut dengan pergerakan sedimen menuju dan meninggalkan pantai (onshore-offshore transport). Yang kedua, pergerakan sedimen sepanjang pantai atau sejajar pantai yang biasa diistilahkan dengan longshore transport.

Menurut Bambang Triatmodjo (1999), gerak air di dekat dasar akan menimbulkan tegangan geser pada sedimen dasar. Bila nilai tegangan geser dasar lebih besar dari pada tegangan kritis erosinya, maka partikel sedimen akan bergerak. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi pergerakan sedimen pantai antara lain: diameter sedimen, rapat massa sedimen, porositas, dan kecepatan arus atau gaya yang ditimbulkan oleh aliran air.

 

 

TRANSPORT SEDIMEN TEGAK LURUS PANTAI

Gelombang yang menjalar menuju pantai membawa massa air dan momentum searah penjalarannya. Transpor massa dan momentum tersebut akan menimbulkan arus di daerah dekat pantai. Gelombang pecah menimbulkan arus dan turbulensi yang sangat besar yang dapat menggerakkan sedimen dasar. Di daerah surf zone, kecepatan partikel air hanya bergerak searah penjalaran gelombangnya. Di swash zone, gelombang yang memecah pantai menyebabkan massa air bergerak ke atas dan kemudian turun kembali pada permukaan pantai. Gerak massa air tersebut disertai dengan terangkutnya sedimen.Image

 

Skema gambar pergerakan sedimen tegak lurus pantai

Pada gambar di atas terlihat bahwa arus dan partikel air di dasar bergerak searah penjalaran gelombang menuju pantai. Di daerah mulai pecahnya gelombang (point of wave breaking) yang biasa disebut dengan surf zone, terlihat adanya pertemuan pergerakan sedimen yang menuju pantai dan yang bergerak kembali ke tengah laut. Selain itu, pergerakan sedimen di luar daerah surf zone akan mulai melemah. Akibatnya, di titik ini akan terbentuk bukit penghalang (bar) yang memanjang sejajar pantai (Fredsoe & Deigaard,1992).

Pergantian musim juga mempengaruhi proses pantai. Turbulensi dari gelombang pecah mengubah sedimen dasar (bed load) menjadi suspensi (suspended load). Kesenjangan/ketidaksamaan hantaman gelombang (antara dua musim) mengakibatkan penggerusan yang kemudian membentuk pantai-pantai curam yang menyisakan sedimen-sedimen bergradasi lebih kasar.

Sebagai contoh di negara kita yang dipengaruhi angin muson, biasanya pada saat bertiup angin timur, gelombang laut akan bersifat konstruktif yaitu membawa sedimen menuju pantai. Demikian juga yang terjadi pada kawasan pantai saat angin tenang atau musim panas (summertime). Gambaran kondisi pantai cenderung seperti pada gambar di bawah ini.

Image 

Potongan melintang profil pantai saat angin tenang

Sebaliknya bila bertiup angin barat, saat bertiup angin badai (storm), ataupun saat musim dingin (wintertime), maka gelombang laut akan bersifat merusak pantai (destruktif) karena massa air akan mengangkut sebagian besar sedimen menuju tengah laut. Sedimen itu kemudian teronggok di daerah surf zone membentuk bukit pasir (sand-bar). Gambaran kondisi pantai seperti ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Image

Potongan melintang profil pantai saat angin badai

 Image

Profil pantai yang curam tergerus gelombang badai

Ombak badai yang curam akan mengikis muka pantai dan mengangkut sedimen menjadi bukit penghalang di surf zone di kawasan lepas pantai (offshore). Gelombang normal akan membawa kembali sedimen di bukit penghalang membentuk kembali muka pantai seperti sedia kala. Keadaan ini dinamakan sebagai “keseimbangan dinamis” (dynamic equilibrium).

Selain itu, pergerakan sedimen menuju dan meninggalkan pantai dapat terjadi pula pada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, sedimen bergerak kembali terbawa sirkulasi sel yang berupa rip current dan yang kedua terbawa bersama aliran balik (back flows).

 

 

*****

Sumber Pustaka:

  1. “Teknik Pantai”, Bambang Triatmodjo (1999).
  2. “Mechanics of Coastal Sediment Transport”, Fredsoe, J. & Deigaard, R. (1992).

Contoh Laporan Kunjungan Industri

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1         Sejarah BBLM (Balai Besar Logam dan Mesin)

Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) atau lebih dikenal dengan nama Metal Industries Development Center (MIDC) adalah salah satu unit pelaksana teknis bidang penelitian dan pengembangan dalam lingkungan Departemen Perindustrian.

Sebagai wujud kontribusi unit teknis terhadap pengembangan industri logam dan mesin msein di dalam negeri, MIDC telah berperan aktif dalam memberikan jasa pelayanan teknik kepada industri kecil dan menengah di berbagai sektor.

MIDC menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah, institusi dan akademisi, serta industri-industri besar dalam rangka mengembangkan usaha menjadi lembaga yang unggul dan terpercaya.

MIDC didirikan pada tahun 1969 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perindustrian Dasar No. 48/Kpts.DD/Perdas denga nama Proyek Pusat Pengembangan Industri Pengerjaan Logam.

Pada Tanggal 8 Maret 1979, Proyek MIDC berubah status menjadi Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin (BBLM) dibawah lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Departemen Perindustrian, perubahan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 45/M/SK/1979.

Sejak berdirinya proyek MIDC hingga menjadi BBLM, selain bantuan teknik yang diterima dari Pemerintah Kerajaan Belgia, BBLM juga mendapatkan bantuan teknik dari UNIDO tahun 1975 hingga 1978 dan dari Pemerintah Republik Federal Jerman pada tahun 1976.

Pada akhir tahun 2002, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 785/MPP/kep./II/2002, BBLM berubah posisi, yang semula berada di bawah lingkungan BPPI dialihkan ke lingkungan Direktorat Jenderal Industri dan Dagang Kecil Menengah (Dirjen IDKM). Pada tahun 2005, BBLM kembali ke lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, sesuai dengan pemisahan Departemen Perindustrian dengan Departemen Perdagangan.

 

1.2     B4T (Balai Besar Bahan dan Barang Teknik)

  • Didirikan pada tahun 1909 di Batavia (Jakarta sekarang) oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama Laboratorium Voor Metaal Onderzoek di bawah Burgelizke Openbake Warken (Departemen PU sekarang).
  • Tahun 1912 diperluas menjadi Laboratorium Voor Material Onderzoek Materials.
  • Tahun 1921 dipindahkan ke Bandung di kompleks Technische Hogeschool (ITB sekarang).
  • Tahun 1934 kedudukan balai berada di bawah Van Ekonomische (Departemen Perekonomian / Perdagangan).
  • Tahun 1942 di bawah kekuasaan pemerintah Jepang berubah nama menjadi Laboratorium Zeiro Sikendya dan kemudian menjadi Laboratorium Kogio Sikendya.
  • Tahun 1945 berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Bahan-bahan yang berkedudukan di bawah Kementerian Kemakmuran.
  • Tahun 1952-1960 kedudukan balai beralih ke Kementerian Perekonomian dan kemudian berada dibawah Kementerian Perindustrian
  • Tahun 1961 menempati Jalan Sangkuriang Bandung dengan nama Balai Penelitian Bahan – Bahan.
  • Tahun 1963 kedudukan balai di bawah Perindustrian Rakyat.
  • Tahun 1971 kedudukan balai di bawah Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri.
  • Tahun 1974 kedudukan balai di bawah Puslitbang Industri Logam dan Mesin Departemen Perindustrian.
  • Tahun 1980 kedudukan balai di bawah Badan Litbang Industri Departemen Perindustrian dan berubah nama menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik.
  • Akhir tahun 2002 menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang disingkat B4T.
  • Tahun 2006 menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (SK Menteri Perindustrian No. 43/M-IND/PER/6/2006).

 

1.3     Tugas Pokok & Fungsi BBLM

A.      Tugas Pokok

Melaksanakan pengembangan industri logam dan pemesinan, penelitian terapan serta layanan pengujian, jasa keteknikan dan peningkatan SDM, sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

B.      Fungsi

  1. Melaksanakan kerjasama dan pengembangan usaha, monitoring dan evaluasi serta konsultansi dan supervisi.
  2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan, perancangan keteknikan, standardisasi proses dan produk serta teknologi informasi
  3. Melaksanakan alih teknologi, pengecoran logam, pemesinan dan perlakuan panas serta pengelasan dan pelapisan
  4. Melaksanakan penilaian dan kesesuaian, kalibrasi, pengujian dan inspeksi serta sertifikasi produk dan profesi
  5. Melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bagi semua unsur di lingkungan BBLM.

 

1.4     Tugas Pokok & Fungsi B4T

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi :

  1. Pelaksanaan pemasaran, peningkatan kompetensi tenaga industri dan pemanfaatan teknologi informasi;
  2. Penelitian, pengembangan, perancangan, perencanaan, dan penyusunan standar serta penerapan standar bidang bahan dan barang teknik;
  3. Pelaksanaan sertifikasi sistem mutu, sertifikasi produk barang teknik serta sertifikasi produk berkaitan dengan keselamatan dan lingkungan di bidang industri bahan dan barang teknik;
  4. Pelaksanaan bantuan teknik untuk peningkatan dan pengawasan mutu bahan organik dan anorganik, bahan bangunan, produk logam, barang teknik, barang listrik dan elektronik rumah tangga, motor bakar, kendaraan bermotor, komponen otomotif dan instrumentasi industri;
  5. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan B4T.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

FASILITAS DAN LABORATORIUM

 

2.1     Fasilitas mesin dan peralatan yang dimiliki meliputi BBLM :

  1. Pro/Engineer dengan berbagai modulnya, yaitu :

–       3-D Solid Part Modeling

–       Plastic Advisor

–       Mechanical Structure

–       Mold and Dies Design

–       CNC Programming

–       CNC Program Verification

  1. 2.        Hydroulic simulation.
  2. 3.        Vertical Machining Center 5-Axis
  3. 4.        CNC Cylinder Grinding 2 – Axis
  4. 5.        Die Sinking Electrical Discharge Machining
  5. 6.        Wire Cut Electrical Discharge Machining
  6. 7.        Turning Center
  7. 8.        Coordinate Measuring Machine
  8. 9.        Profile Grinder
  9. 10.    Horizontal Milling Machine
  10. 11.    Vertical Milling Machine
  11. 12.    Surface Grinder
  12. 13.    Plastic Injection Molding Machine
  13. 14.    CNC Wire-Cutting Electrical Discharge Machine
  14. 15.    Exentric Press Machine.

 

2.2     Fasilitas pengecoran BBLM

Fasilitas pengecoran dilengkapi dengan mesin/peralatan yang cukup memadai yang dalam implementasinya telah menerapkan sistim mutu ISO 9001-2000, terdiri dari :

 

  1. Bengkel pembuatan pola (pattern)
  2. Bengkel pembuatan cetakan
  3. Bengkel peleburan dan pemaduan
  4. Laboratorium pengujian pasir, laboratorium pengujian logam dan produk cor.

 

2.3     Fasilitas perancangan dan pembuatan produk pengelasan BBLM :

  1. CAD/CAM/CAE
  2. Fasilitas pembuatan produk
  3. Mesin Las GMAW/MIG
  4. Mesin Las SMAW
  5. Mesin Las GTAW/TIG
  6. Mesin Las SAW
  7. Mesin Las FCAW
  8. 8.        Flame Cutting
  9. 9.        Plasma Cutting
  10. 10.    Spot Welding
  11. 11.    Steam Welding
  12. 12.    Circomatic Welding
  13. Vercomatic Welding

 

2.4     Laboratorium B4T

A.   Laboratorium Pengujian Bahan :

  • Laboratorim Kimia
  • Laboratorium Semen
  • Laboratorium lingkungan
  • Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Jadi

B.    Laboratorium uji :

  • Laboratorium pelumas dan Bahan Bakar
  • Laboratorium Aneka Bahan Organik dan cat
  • Laboratorium Kimia Logam
  • Laboratorium Aneka Bahan Anorganik, Batuan dan Mineral

C.    Labratorium Pengujian Barang Teknik :

  • Laboratorium Logam
  • Laboratorium Metalografi
  • Laboratorium Otomotif dan Komponenya
  • Laboratorium Barang Teknik
  • Laboratorium Listrik dan Elektronika

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PROSEDUR PENGUJIAN DAN KALIBRASI

 

3.1     Prosedur Pengujian B4T

  • Contoh yang akan diuji dibawa ke B4T beserta kelengkapan data contoh secara rinci, dan didaftarkan di bagian Penerimaan Contoh
  • Contoh yang dibawa atau dikirim harus sesuai dengan persyaratan standar baik jumlah minimal maupun keadaan contoh yang akan diuji
  • Penerima Contoh mengkaji permintaan pengujian contoh (baik yang dibawa atau dikirim) dan bila perlu meminta bantuan manajer teknik atau kepala laboratorium yang bersangkutan
  • Penerima Contoh memverifikasi contoh dan jumlahnya untuk memastikan bahwa contoh sesuai uraian yang ada berdasarkan permintaan pelanggan, dan memastikan bahwa contoh diterima dalam keadaan baik dan jumlahnya mencukupi. Abnormalitas direkam dan dikomunikasikan dengan pelanggan. Jika terdapat kerusakan atau tidak sesuai pada contoh tersebut, yang dianggap mempengaruhi hasil pengujian, contoh dapat ditolak atau dikonfirmasi ulang ke pelanggan
  • Penerima contoh mengidentifikasi contoh yang diterima dengan memberikan pengkodean dan label contoh sesuai dengan prosedur penanganan barang / contoh yang diuji
  • Pelanggan menerima formulir permintaan pengujian (formulir F 01/02) dan menandatangani kontrak pengujian serta membayar uang muka pengujian sebesar 50%
  • Pelanggan mendapat tanda terima uang muka dan menerima berita acara penyerahan barang / contoh yang diuji.

 

3.2     Pengujian Barang Teknik B4T

Bahan dan barang teknik yang dapat diuji mencakup berbagai produk industri logam, komponen otomotif, ban kendaraan bermotor, sepeda motor, accumulator, barang–barang listrik, lampu (pijar, swaballast, fluorescent), baterai kering, produk elektronika (audio / video, elektronika konsumsi, peralatan teknologi informasi), produk karet, barang plastik, pipa besi, pipa baja, pipa pvc atau polietilina, pompa, pengujian tidak merusak, pengujian barang logam dan pengujian metalografi, dalam rangka kesesuaian dengan persyaratan standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, British Standard, JIS, atau standar lainnya. Kegiatan pengujian barang teknik didukung oleh :

  • Laboratorium Logam
  • Laboratorium Metalografi
  • Laboratorium Otomotif dan Komponennya
  • Laboratorium Barang Teknik
  • Laboratorium Listrik dan Elektronika

Laboratorium Pengujian Barang Teknik telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan register No. LP–007–IDN, sesuai aturan persyaratan standar ISO / IEC 17025

 

3.3     Inspeksi Teknik Barang Logam B4T

Lembaga inspeksi Teknik Barang Logam atau B4T – LIT telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Lembaga Inspeksi Teknik type A, dengan register No.LI – 006 – IDN sesuai dengan persyaratan standar ISO / IEC 17020. inspeksi Teknik Barang Logam meliputi:

  • Pemeriksaan (inspeksi) pada pemeliharaan peralatan pabrik (in service)
  • Pemeriksaan (inspeksi) pada pemanufaktur ketel uap (boiler), bejana tekan, alat penukar kalor, tangki penimbun dan konstruksi baja.
  • Pemeriksaan peralatan inspeksi (NDT).

Layanan jasa inspeksi Teknik Barang Logam yang dapat diberikan   meliputi :

  • Inspeksi NTT Non Radiasi:
  • Uji visual , Ultrasonic , Thickness Meter, Magnetik Particle , Penetrant, Eddy Curent, Crack Depth Meter, Accoustic Emission, Close Interval Potential Surveys, Corrosion Monitoring, Wire Rope FlowDetector , dan fast Fourier Trasform Analyzer (Vibration, Balancing)
  • Inspeksi NDT Radiasi :

Pengujian Radiografi X-Ray 225 KV dan 300 KV, serta Radiografi IR-192

  • Inspeksi in service :

Inspeksi yang dilakukan terhadap instalasi dan peralatan pabrik yang telah pakai (turn around).

 

3.4     Kalibrasi B4T

Peranan kalibrasi pada kegiatan industri merupakan salah satu tolok ukur jaminan mutu suatu produk, sehingga semua alat ukur (instrumentasi) dan bahan ukur sangat perlu dilakukan kalibrasi sesuai dengan persyaratan standar atau spesifikasi teknis yang berlaku. Laboratorium Kalibrasi B4T memiliki SDM yang profesional dibidangnya dan telah berpengalaman melakukan kalibrasi di lingkungan Industri, BUMN, Instansi Pemerintah maupun Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Pada tahun 1994 diakreditasi secara Internasional oleh NATA – Australia, dan pada tahun 2000 diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan register No. LK–022–IDN, sesuai aturan persyaratan standar ISO / IEC 17025. Layanan jasa kalibrasi yang dapat diberikan meliputi bidang :

  • Suhu
  • Tekanan
  • Gaya
  • Massa dan Timbangan
  • Alat- alat Gelas Volumetri
  • Optik atau Instrumen Analisa
  • Dimensi
  • Kelistrikan (Mesin Las)
  • Kekerasan

 

 

 

 

 

Tabel 3.1 Standar Kalibrasi Alat

No.

Nama Alat

Rentang Ukur

Standar Acuan

1

Tensile Testing Machine

50 kN – 1.000 kN

ISO 7500-1 : 1999

2

Compression Testing Machine

50 kN – 3.000 kN

3

Universal Testing Machine

50 kN – 1.000 kN

4

Impact Testing Machine (charpy)

15 joule – 300 joule

BS EN 10045-2 : 1993

5

Proving Ring

50 kN – 150 kN

BS 1377-1 : 1990

150 kN – 1.000 kN

6

Hydraulic Jack (compression)

50 kN – 3.000 kN

7

Load Cell (compression)

50 kN – 150 kN

150 kN – 3.000 kN

8

Concrete Test Hammer

0.5 kg/mm2 – 500 kg/mm2

Operation Manual

 

3.5     Kalibrasi BBLM

Laboratorium kalibrasi sampai saat ini selalu berhasil mempertahankan status akreditasi LK-001-IDN dalam upaya menjamin kepuasan pelanggan bahwa laboratorium kalibrasi selalu berusaha memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam ISO 17025.

Kalibrasi Alat dapat dilakukan pada berbagai gauge block, microscope, surface plate, dial indicator,test gauge, pressure gauge, load cell, tensiometer, proving ring, osciloscope, clamp meter, glassware, thermometer glass, temperature indicato, infrared thermometer, dan lain-lainnya dalam rangka kesesuaian dengan persyaratan standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, British Standard, JIS, atau standar lainnya. Laboratorium Kalibrasi didukung oleh:

  1. Laboratorium Kalibrasi Dimensi
  2. Kalibrasi Tekanan
  3. Kalibrasi Gaya Dan Kekerasan
  4. Kalibrasi Kelistrikan
  5. Kalibrasi Suhu
  6. Kalibrasi Massa
  7. Kalibrasi Volumetrik dan Instrumen Kimia
 

BAB IV

HASIL PRODUK DAN PENGUJIAN

 

4.1     Produk-produk BBLM

A.   Produk-produk Pemesinan

BBLM memiliki fasilitas dan peralatan yang dapat diandalkan untuk melakukan perancangan dan pembuatan TDMs. Tools, dies dan molds buatan BBLM beserta produk yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Daftar Produk BBLM

 

Pressing Dies, untuk pembuatan :

  1. Clutch Plate
  2. Komponen Peralatan Kantor
  3. Bracket (M.K.M)
  4. Rumah Tape Player Mobil
  5. Rantai Sepeda
  6. Printer Braille
  7. Peralatan Farmasi

 

 

Casting Molds, untuk pembuatan :

  1. Clutch Plate
  2. Komponen Peralatan Kantor
  3. Bracket (M.K.M)
  4. Rumah Tape Player Mobil
  5. Rantai Sepeda
  6. Printer Braille
  7. Peralatan Farmasi

 

 

Plastic Molds, untuk pembuatan :

  1. Indikator Lamp
  2. Shuttle Hammer
  3. Rice Box Casing
  4. Dudukan Gulungan Trafo
  5. Steker Listrik
  6. Komponen Alat Transportasi
  7. Phone Components
  8. Sabun

 

 

Jigs, Fixture and Gages, untuk pembuatan :

  1. Pompa Dangkal
  2. Clutch
  3. Water Metering
  4. Mesin Bubut Celtic-14
  5. Uji Rem

 

 

B.    Produk-produk Pengecoran BBLM

BBLM berpengalaman dalam perancangan pengecoran dan dilengkapi dengan fasilitas simulasi aliran logam dan pembekuan (Adstefan). Produk-produk pengecoran antara lain :

 

 

 

 

 

     
     
     
     

 

 

 

 

C.   Produk-produk Hasil Litbang BBLM

Produk – produk hasil Litbang BBLM antara lain adalah :

 

Centrifuges, dengan spesifikasi :

Panjang

:

1000 mm

Lebar

:

400 mm

Tinggi

:

1500 mm

Berat alat

:

100 kg

Berat alat

:

100 kg

Bahan

Frame

:

Baja Kontruksi

Centrifuges

:

Alumunium

Kapasitas

:

~ 100 Liter/jam (tergantung derajat pemisahan)

Putaran Rotor

:

~ 6000rpm

 

Prototype Permanent Magnet Generator – 5 Kva

Tegangan Output

:

220 Volt AC

Arus Output

:

22 Ampere

Phasa

:

Tunggal (Single Phase)

Frekuensi Output

:

50 Hz

Putaran Poros

:

375 rpm

Kegunaan

:

untuk pembangkit listrik skala kecil berpenggerak air atau angin.

 

Diesel, dengan spesifikasi :

Kapasitas

:

500 cc

Juml. Silinder

:

Tunggal

Daya

:

13 HP

Putaran

:

2200 Rpm

Pendingin

:

Udara

Tipe Injection

:

Indirect Injection

 

 

 

 

4.2     Pengujian BBLM

Sejak akreditasi Laboratorium pengujian dengan nomor LP-021-IDN bulan Juni 1998 laboratorium Pengujian telah mampu memberikan diklat-diklat kepada industri, seperti Diklat pengujian mekanik Diklat metalografi dan Diklat NDT ( dye penetran, magnetic partikel dan ultrasonic). Dalam Pelaksanaan pengujian laboratorium pengujian telah mampu melaksanakan pengujian pengujian seperti : Pengujian mekanik, pengujian metalografi, pengujian NDT ( dye penetran, magnetic partikel dan ultrasonic) dan pengujian hidrostatik pada pengujian beberapa produk industri logam serta mempunyai petugas pengambilan contoh untuk produk logam, produk padatan dan cairan.

Laboratorium Pengujian telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan register No. LP–021–IDN, sesuai aturan persyaratan standar ISO / IEC 17025:2005.

 

 

Gambar 4.1 Sertifikat Akreditas

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

5.1    Kesimpulan

Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) atau lebih dikenal dengan nama Metal Industries Development Center (MIDC) adalah salah satu unit pelaksana teknis bidang penelitian dan pengembangan dalam lingkungan Departemen Perindustrian.

Sebagai wujud kontribusi unit teknis terhadap pengembangan industri logam dan mesin msein di dalam negeri, MIDC telah berperan aktif dalam memberikan jasa pelayanan teknik kepada industri kecil dan menengah di berbagai sektor.

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) adalah industri pengembangan logam dan pemesinan, penelitian terapan serta layanan pengujian, jasa keteknikan dan peningkatan SDM, sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

Yang bergerak dalam bidang inspeksi teknik barang serta pengujian barang teknik dan berada di bawah badan pengkaji iklim dan mutu industry kementrian Indonesia yang telah berpengalaman di bidang pengujian dan kepastian mutu dan barang teknik, serta telah diakui keberadaannya oleh masyarakat industry.

 

5.2      Saran

  1. Perlu adanya perkenalan sebelum berkunjung di industry Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T).
  2. Adanya Mentor / Assistant pendamping yang lebih mengetahui alat dan bahan yang tersedia diasana.
  3. Seharusnya menggunakan seragam lapangan (safety) bila berkunjung langsung di lapangan.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim, 2009 Balai Besar Logam dan Mesin http://www.bblm.go.id/index.php/layanan/kalibrasi.html . Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2012 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) http://www.b4t.go.id/lang/id/layanan-jasa/kalibrasihtml . Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2012 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) http://www.b4t.go.id/lang/id/profil-balai/sejarah. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012 Pukul. 21.00 WIB

Anonim, 2012 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) http://www.b4t.go.id/lang/id/profil-balai/sejarah. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2009 Balai Besar Logam dan Mesin http://www.bblm.go.id/index.php/produk/produk-pemesinan.html. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2009 Balai Besar Logam dan Mesin http://www.bblm.go.id/index.php/produk/produk-pengecoran.html. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2009 Balai Besar Logam dan Mesin http://www.bblm.go.id/index.php/produk/produk-litbang.html. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2012 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) http://www.b4t.go.id/lang/id/laboratorium-2. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2009 Balai Besar Logam dan Mesin http://www.bblm.go.id/index.php/layanan/penelitian-dan-pengembangan/pemesinan.html. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2009 Balai Besar Logam dan Mesin http://www.bblm.go.id/index.php/layanan/penelitian-dan-pengembangan/pengecoran.html. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2009 Balai Besar Logam dan Mesin http://www.bblm.go.id/index.php/layanan/penelitian-dan-pengembangan/pengelasan.html. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB

Anonim, 2012 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T)

http://www.b4t.go.id/lang/id/layanan-jasa/pengujian-barang-teknik. Diakses pada Rabu, 24 Oktober 2012. Pukul 21.00 WIB